Pada tanggal 21 Agustus 2024 mendatang, sebuah turnamen antar klub untuk negara-negara Asia Tenggara akan berlangsung. Turnamen itu bernama Kejuaraan Klub-Klub ASEAN 2024-2025. Turnamen ini direncanakan akan berlangsung hingga 21 Mei 2025 mendatang. Namun, apa sih sejarah Kejuaraan Klub-Klub ASEAN ini? Kenapa turnamen ini bisa diadakan? Berikut akan kami jabarkan secara singkat.
Sejarah Awal Pembentukan Turnamen
Turnamen pertama berlangsung di Indonesia pada tahun 2003, tepatnya dari 13 Juli hingga 26 Juli. Turnamen ini dibentuk karena ingin mempertemukan klub-klub terbaik Asia Tenggara. Namun, mereka memberikan undangan untuk klub India, East Bengal, melalui permintaan sponsor saat itu. Mereka termasuk dari 12 klub awal yang akan bertanding dari 11 negara, dengan sembilan negara Asia Tenggara mengirimkan satu wakil dan Indonesia, sebagai tuan rumah, mendapat jatah dua wakil. Namun, sebelum turnamen, Finance and Revenue, klub asal Myanmar, memutuskan untuk mundur.
Turnamen diadakan di Gresik dan Jakarta. Sayangnya, Petrokimia Putra, yang bertindak sebagai tuan rumah di Gresik, gagal menjadi juara. Mereka dikalahkan oleh East Bengal lewat drama Adu Penalti di Babak Semi-Final. Petrokimia Putra kemudian akan memenangkan laga Perebutan Tempat Ketiga melawan Perak (Malaysia) dengan skor 3-0. East Bengal, sementara itu, menaklukkan BEC Tero Sasana (Thailand) dengan skor 3-1 untuk keluar sebagai Juara di edisi pertama ini.
Turnamen Kemudian Terbengkalai
Awalnya, turnamen direncanakan digilir ke beberapa negara Asia Tenggara dan akan diselenggarakan dua tahun sekali di tahun non-Piala AFF (Piala AFF dimainkan di tahun genap, sementara Kejuaraan Klub-Klub ASEAN dimainkan di tahun ganjil). Ide ini tampaknya berjalan lancar ketika turnamen kedua dimainkan di Brunei Darussalam pada tahun 2005. Saat itu, Tampines Rovers (Singapura) berhasil keluar sebagai juara setelah menaklukkan Pahang (Malaysia) dengan skor 2-4 di Babak Final.
Namun, karena alasan yang tidak diketahui secara pasti, turnamen ini tidak kembali dilanjutkan pada 2007. Saat itu, menurut pengamat-pengamat sepak bola Asia Tenggara, alasan tidak adanya turnamen ini karena empat negara Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Malaysia) sedang melakukan persiapan untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2007. Akan tetapi, ketika turnamen ini tidak dijalankan kembali pada tahun 2009, turnamen ini memasuki fase mati suri.
Dihidupkan Kembali
Pada tahun 2019, dibuat rencana untuk kembali menghidupkan turnamen ini. Bahkan, persiapan sudah dilakukan untuk menggelar turnamen pada tahun 2020 lalu. Sayangnya, pandemi COVID-19 membuat turnamen batal digelar tahun itu.
Pada akhirnya, di tahun 2024 ini, kompetisi ini akan dimainkan kembali. 12 klub dari delapan negara Asia Tenggara akan menjadi peserta untuk turnamen ini. Indonesia akan diwakili PSM (sebagai Juara Liga 1 2022-2023) dan Borneo (sebagai Juara Reguler Liga 1 2023-2024).
Nah, itu lah sejarah Kejuaraan Klub-Klub ASEAN. Kita doakan semoga kedua tim Indonesia yang bertanding dapat melangkah jauh untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah persepak bolaan Asia Tenggara.
Simak informasi sepak bola terbaru secara lengkap diĀ shotsgoal.com.