Vinicius Junior Tak Banyak Bicara, Tapi Permainannya Bicara Banyak

Bagikan

Vinicius Junior adalah pemain sepak bola profesional Brasil yang bermain sebagai pemain sayap untuk Real Madrid dan tim nasional Brasil.

Vinicius Junior Tak Banyak Bicara, Tapi Permainannya Bicara Banyak

Lahir pada 12 Juli 2000, ia memulai karier profesionalnya di Flamengo pada usia 16 tahun sebelum direkrut oleh Real Madrid dengan nilai transfer £38 juta (€44 juta) yang memecahkan rekor nasional untuk pemain U-18. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh .

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Penampilan Gemilang dan Kontribusi di Luar Statistik

Vinicius Junior tidak hanya tampil gemilang dari segi statistik gol dan assist, tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam aspek lain yang jarang terlihat. Pelatih Xabi Alonso memuji pengorbanan pemain asal Brasil ini, yang melampaui sekadar mencetak gol.

Ia sering membantu pertahanan dan terlibat dalam usaha menjaga kestabilan tim, yang menjadi bagian dari kebangkitan Real Madrid di kompetisi musim ini. Pelatih Alonso secara khusus menyoroti sikap profesional dan kerja keras Vinicius di lapangan. Ia menegaskan bahwa kontribusi Vinicius tidak hanya terlihat dari angka-angka, melainkan juga dari sikap dan pengorbanannya untuk tim.

Hal ini menunjukkan bahwa pemain muda tersebut mulai memahami pentingnya peran sebagai pemain serba bisa yang dapat membantu semua aspek permainan. Selain itu, penampilan Vinicius yang konsisten membantu memperkuat posisi Madrid di berbagai kompetisi.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Kembali Bersinar di Posisi Favorit dan Strategi Tim

Kembali Bersinar di Posisi Favorit dan Strategi Tim

Kemenangan atas Salzburg membuka peluang baru bagi Vinicius untuk menunjukkan peran utamanya di lapangan. Sebelumnya, Xabi Alonso menyebutkan bahwa pemain berusia 23 tahun ini sedang mencari posisi terbaiknya di lapangan. Meskipun demikian, Vinicius menyatakan bahwa bermain di posisi tengah memberinya peluang lebih besar untuk mencetak gol dan memberikan assist.

Bagi Vinicius, posisi tengah bukan hanya soal kedekatan dengan gawang lawan, tetapi juga tentang peran strategis dalam permainan tim. Ia mengungkapkan bahwa posisi tersebut membuatnya lebih leluasa berkontribusi dalam serangan dan pertahanan.

Pengalaman saat Real Madrid meraih gelar Liga Champions di bawah pelatih Carlo Ancelotti menjadi momen penting yang memotivasi dia untuk terus menyesuaikan diri dan meningkatkan performa. Dalam laga melawan Salzburg, Vinicius berhasil mencetak gol dari umpan panjang yang akurat.

Baca Juga: Akhir dari Frenkie de Jong? Laporta Bocorkan Negosiasi Penting di Barcelona

Kenangan Musim Lalu dan Sentuhan Klasik Vinicius

Perjalanan sukses Vinicius Junior tidak lepas dari kenangan masa lalu yang membanggakan. Kolaborasi dengan Jude Bellingham di musim 2023/2024 menjadi salah satu momen paling berkesan, saat keduanya menjadi motor utama keberhasilan Real Madrid meraih gelar ganda.

Sinergi tersebut menunjukkan bahwa Vinicius mampu berperan sebagai pemain kunci dalam skema tim yang lebih kompleks. Meskipun musim ini sinergi mereka belum selalu terlihat, gol ke-106 Vinicius yang menyamai catatan Gareth Bale menunjukkan betapa berharganya dia di mata klub.

Catatan gol dan assist yang mencapai 22 gol dan 19 assist dari 55 pertandingan memperlihatkan bahwa Vinicius kembali menunjukkan kepercayaan diri setelah mengalami masa sulit di musim sebelumnya, termasuk kekalahan dalam perebutan Ballon d’Or yang akhirnya dimenangkan oleh Rodri.

Spekulasi Kontrak dan Gestur Emosional di Lapangan

Negosiasi kontrak baru Vinicius Junior saat ini masih berlangsung, dengan berbagai spekulasi mengenai paket gaji yang diminta. Pemain muda ini dikabarkan meminta gaji sebesar 30 juta euro per tahun. Termasuk bonus perpanjangan yang belum pernah diberikan sebelumnya oleh Real Madrid.

Permintaan ini menunjukkan bahwa Vinicius ingin mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan kontribusinya di lapangan. Di tengah proses negosiasi, Vinicius menunjukkan gestur emosional yang kuat. Setelah mencetak gol, ia langsung mencium lambang klub di dadanya sebagai bentuk rasa bangga dan cinta terhadap Madrid.

Gestur tersebut diikuti pelukan hangat dengan pelatih Xabi Alonso, yang menggambarkan hubungan baik dan apresiasi antara keduanya. Assist yang diberikan Vinicius untuk Valverde dengan tumit menjadi salah satu momen paling menarik. Assist tersebut mirip dengan heel of God milik Guti pada 2010, dan meskipun ia mengaku belum melihat rekamannya.

Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goalball.tv.